MEMBERI BUKAN BERARTI MENCINTAI - DIBERI BUKAN BERARTI DICINTAI


Alhamdulillah.. Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesempatan jari-jari saya menari di atas keyboard. Menuliskan beberapa hal yang berkecamuk di dalam fikiran. Termasuk tentang kalimat yang saya gunakan sebagai judul tulisan ini. Jika dilihat secara seksama, judul tulisan ini terdapat dua kalimat yang maknanya sama. 

"Memberi bukan berarti mencintai 
Diberi bukan berarti dicintai"
~ Dedi Purnomo ~

Ini maksudnya apa? Begini, akan saya jelaskan. Ketika ada seorang balita melihat teman-temannya bermain petasan dan balita itu ingin memainkannya kemudian merengek kepada sang ibu. Ada dua kemungkinan, diberi atau justru dilarang bahkan tak jarang sang anak dimarah. Mari kita lihat alasan dari dua kemungkinan yang akan terjadi tersebut. 

Jika sang ibu memberi apa yang diinginkan anaknya yang masih kecil, sedangkan hal itu buruk bahkan membahayakan keselamatan anaknya. Apakah pemberian ibu ini adalah tanda sayang kepada anaknya? Tentu jawabannya adalah BUKAN. Pemberian petasan kepada anak bukan tanda sayang seorang ibu kepada anaknya. Tapi justru ini tanda bahwa si ibu tidak memperhatikan keselamatan anak balitanya. 

Untuk kemungkinan kedua yang bisa terjadi apabila sang anak merengek bahkan menangis meminta petasan adalah sang ibu melarang apa yang diinginkan anaknya tersebut. Apakah larangan yang dilakukan oleh sang ibu semata-mata karena sang ibu tidak menyayangi anaknya? Tentu jawabannya BUKAN. Sang ibu melarang dan tidak memberikan petasan kepada anak balitanya karena dia lebih tahu dan memperhatikan keselamatan anak balitanya yang belum tahu apa-apa. Jika hal itu yang terjadi, saya rasa tidak ada alasan untuk kita tidak sepakat bahwa yang dilakukan ibu itu dengan tidak memberikan petasan adalah tanda sayang kepada anak balitanya. 

Sama seperti yang terjadi dalam kehidupan ini. Hubungan antara makhluk yang selalu menggantungkan harapan dan keinginan kepada Allah. Ada makhluk yang mendapatkan semua yang diinginkan, semua dikabulkan oleh Allah. Tapi Apakah ini tanda sayang Allah kepada makhluk tersebut? BELUM TENTU.   
Lalu bagaimana jika Allah tidak mengabulkan apa yang menjadi permintaan hamba-Nya? Apakah ini tanda bahwa Allah tidak menyayangi hamba-Nya. BELUM TENTU. Bisa jadi karena Allah sayang kepada hamba-Nya, Allah tidak memberikan apa yang diinginkan untuk hamba-Nya, karena Allah tahu jika permintaannya dikabulkan maka itu tidak baik untuk hamba-Nya. 

Dari sini kita bisa melihat kedalam diri kita sendiri. Kita termasuk dalam golongan makhluk yang mana. Saya menggolongkan kedalam empat golongan. Yaitu:

  1. Makhluk yang tidak diberi dan tidak disayangi (Orang yang miskin dan jauh dari Allah)
  2. Makhluk yang diberi tapi tidak disayangi (Orang kaya yang jauh dari Allah)
  3. Makhluk yang disayangi tapi tidak diberi. (Orang miskin yang dicintai Allah)
  4. Makhluk yang diberi dan juga disayangi oleh Allah (Orang kaya yang dicintai Allah)
Semoga tulisan ini membuat kita terus semangat berdo'a, merengek dan meminta kepada Allah meskipun sampai pada saat ini Allah belum memberikan apa yang kita inginkan. Berusaha semampunya untuk menjadi Makhluk yang diberi dan juga disayangi oleh Allah seperti Sabahat Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam yang kaya dan dijamin masuk surga, Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu ‘anhu.  Tulisan ini saya tutup satu kata mutiara dari saya. 

"Tidak penting Allah memberi yang kita inginkan atau tidak, 
yang terpenting adalah kita berusaha untuk bisa dicintai oleh Allah"
~ Dedi Purnomo ~


Jakarta, 16 Juni 2016 | 11 Ramadhan 1437 H
Follow saya di twitter: @dedipurnomocom. Atau add saya di facebook
Atau kunjungi website resmi saya dedipurnomo.com





Popular posts from this blog

SURAT IZIN MENGEMUDI TIDAK PERLU DIPERPANJANG?

Program Billing Warnet Manual

Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Golongan