INGIN KAYA? BERLATIHLAH!
Ketika kita masih balita dan belajar berjalan. Apa yang dilakukan oleh orang tua kita? Melatih bukan? dengan penuh kesabaran orang tua kita melatih dan menjaga kita agar segera bisa berjalan bahkan berlari. Tidak jarang kita harus jatuh dan menangis, tapi apakah orang tua kita lalu menghentikan latihan hanya demi agar kita tidak menangis? TIDAK !! Orang tua kita terus melatih kita. Karena disitu ada keyakinan dari orang tua kita bahwa latihan yang dia terapkan untuk kita akan membawa manfaat.
Contoh yang lain adalah ketika seseorang ingin menjadi pemain voli profesional. Hal pertama yang dilakukan adalah LATIHAN. Saya punya salah satu teman yang sangat sukses menjadi pemain bola voli. Saat dia SMA, dia menjadi salah satu pemain bola voli andalan Jawa Barat. Setiap hari dia berlatih sangat keras. Mulai berlatih fisik sampai dengan berlatih tehnik menjadi pemain voli yang baik. Tidak cukup sampai disitu, dia juga sangat memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dia makan. Dengan latihan yang sangat keras dan disiplin, akhirnya apa yang ia inginkan tercapai.
Sekarang kita akan melihat apa kebiasaan orang kaya, agar kita dapat mencontoh dan membiasakan diri berlatih agar pada akhirnya kita bisa menjadi orang yang benar-benar kaya. Jika ada dua orang yang belum kita kenal. Keduanya menggunakan baju yang sama, sepatu yang sama, celana yang sama. semuanya sama. Perbedaannya adalah yang satu meminta uang, dan yang satu memberi uang kepadamu. Mana dari kedua orang ini yang kau anggap kaya? Pasti kau akan berkata bahwa yang lebih kaya diantara kedua orang ini adalah yang memberi uang. Setuju ya?
Berarti kita simpulkan bahwa salah satu kebiasaan orang kaya adalah memberi. Berapapun banyak harta seseorang, dia tetap saya katakan miskin jika kebiasaannya adalah meminta apalagi merampas hak orang lain seperti korupsi.
Jadi, apa yang harus kita lakukan jika kita ingin kaya? Ya.. Betul. Kita harus meniru kebiasaan orang kaya, berlatih dan membiasakan diri untuk memberi. Ketika kita miskin dan ingin kaya, biasakanlah memberi kepada yang membutuhkan. Jangan pernah takut menjadi semakin miskin dengan memberi, karena pada hakikatnya kita sedang melatih diri kita untuk menjadi orang kaya. Inilah yang juga diajarkan oleh Rasulullah shallallahualaihiwasallam:
"Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun dengan (bersedekah) sebutir kurma."(HR. Muttafaq alaih).
“Perumpamaan orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah seperti sebiji tanaman yang tumbuh darinya tujuh tangkai dan setiap tangkai menghasilkan seratus buah dan Allah melipatgandakan kepada siapa yang Ia inginkan.
Allah Mahalapang dan Maha Mengetahui.”
(QS Al-Baqarah: 261).
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.”(HR. Bukhari dan Muslim).
~rakyatRI.com
Jakarta, 14 Juni 2016 | 9 Ramadhan 1437 H
Jakarta, 14 Juni 2016 | 9 Ramadhan 1437 H
Atau kunjungi website resmi saya dedipurnomo.com
