SEMUA BISA BILANG CINTA
Semua bisa bilang cinta, semua
bisa bilang sayang, semua bisa bilang “I LOVE INDONESIA”. Memang benar itu bagus,
tapi apakah hanya cukup dengan berteriak dan selalu mengatakan itu? Kita
bayangkan sepasang kekasih yang “katanya” saling mencintai. Setiap hari, sang
laki-laki selalu mengatakan “aku mencintaimu” tidak kurang dari sepuluh kali. Tapi
ketika kekasihnya sakit, dia justru tidak berusaha menyembuhkan atau setidaknya
memberikan semangat untuk sembuh. Malah yang terjadi adalah dia mencari wanita
lain yang tidak sakit karena dia tidak mau direpotkan. Apa itu bisa dikatakan
cinta? Tentu tidak. Justru kata-kata “aku mencintaimu” sangat menjijikan untuk
didengar jika pada kenyataannya demikian.
Nasib wanita di atas hampir sama
halnya dengan Negara Republik Indonesia ini. Banyak yang mengatakan “I LOVE
INDONESIA”. Bahkan mereka adalah orang pertama yang mengobarkan teriakan dan
hujatan ketika ada negara tetangga yang berusaha merongrong kedaulatan NKRI. Jujur
saya sangat senang dengan hal itu. Tapi apa seperti itu wujud cinta kita kepada
Indonesia? Coba kita lihat, ketika Indonesia sedang sakit, sedang menghadapi
berbagai masalah. Para petani terhimpit dengan masalah ekonomi karena mahalnya
pupuk dan rendahnya harga jual beras, beberapa pihak yang mengatakan “AKU CINTA
INDONESIA” justru mengkonsumsi beras dari Thailand, Vietnam, Pakistan dan India.
Saat Usaha Kecil Menengah (UKM) di berbagai daerah kesulitan memasarkan hasil produksinya,
orang yang mengatakan “AKU CINTA INDONESIA” justru lebih memilih membeli produk
impor ketimbang produk dalam negeri.
Baiklah, kini sudah saatnya kita
merawat Indonesia yang “katanya” kita cintai ini. Kita bersyukur hidup dan
dibesarkan di negara yang damai, indah, dan jauh dari peperangan. Mulailah dari
yang kecil, mulailah dari yang sederhana, mulailah dari diri kita sendiri. Berusaha
sekuat mungkin untuk menggunakan produk dalam negeri, membuang sampah pada
tempatnya, menjaga kerukunan antar warga, membiasakan diri hidup disiplin dan
yang paling penting “Tetap santun, terus menyapa !”
Ditulis dengan cinta karena mendambakan Indonesia yang benar-benar dicintai oleh para rakyat dan pejabatnya dalam kondisi merdeka ataupun terjajah sekalipun.
Jakarta, 18 Maret 2016 | 9 Ramadhan 1437 H
Follow saya di twitter: @dedipurnomocom. Atau add saya di facebook
Atau kunjungi website resmi saya dedipurnomo.com
Follow saya di twitter: @dedipurnomocom. Atau add saya di facebook
Atau kunjungi website resmi saya dedipurnomo.com