Cerita Belum Berakhir


Ibukota Jakarta. Apa yang kalian bayangkan jika mendengar nama kota itu? Kota yang penuh harapan? Kota yang banyak menyediakan lapangan pekerjaan? Kota tempat mengadu nasib? Atau kota yang bisa menebalkan kantong kalian dengan setumpuk rupiah?

Beribu anggapan dan sejuta pandangan terhadap Ibukota Jakarta. Lain orang lain pula cara mereka memandang suatu objek. Begitupun Yusuf. Disaat semua orang berlomba-lomba untuk mengadu nasip di ibukota, Yusuf justru berfikir bahawa Ibukota Jakarta adalah Kota yang penuh dengan kesombongan, keangkuhan, kota dengan masyarakat majemuk yang besifat individualis, elo-elo, gua-gua? Itulah anggapan Yusuf yang mungkin menurut sebagian dari kalian adalah anggapan yang salah. Namun apapun pendapat Yusuf, kita tetap harus menghargai dan haram untuk menyalahkan hal itu.
lanjut membaca? klik disini.!


Popular posts from this blog

SURAT IZIN MENGEMUDI TIDAK PERLU DIPERPANJANG?

Program Billing Warnet Manual

Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Golongan